Kepala Puskesmas Ranai, Muhammad Nazri, saat ditemui sinarperbatasan.com, Kamis (09/02/2023) pagi. (foto : Zaki)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Kabupaten Layak Anak (KLA) adalah kabupaten yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah dan dunia usaha terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan program kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak.
Seperti diutarakan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah, KLA merupakan salah satu program yang ada di Dinkes Natuna.
Hikmat mengaku, dimana salah satunya adalah fasilitas pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Natuna dan Puskesmas yang ramah anak.
“Pihak kitapun sering melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah memberi pandangan kepada siswa terkait pernikahan usia dini,” kata Hikmat, saat dihubungi media ini Kamis (09/02/2023) pagi.
Hal senada juga disampaikan Kepala Puskesmas (Kapus) Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Muhammad Nazri. Kata dia, sejauh ini pihak Puskesmas Ranai, telah melakukan sosialisasi terhadap anak-anak di desa.
Nazri menjelaskan, program Puskesmas adalah pelaksana teknis dinkes, bentuk aplikasi lapangan ada di puskesmas, banyak kegiatan yang sudah dilakukan, untuk menunjang kegiatan KLA.
“Mulai dari mempersiapkan kelahiran seorang anak, ada kegiatan kelas ibu hamil, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan ibu hamil, kegiatan kunjungan rumah ibu hamil yang bersiko tinggi. Bahkan ditunjang dengan inovasi puskesmas Ranai “SI BERES NATUNA”,” terang Nazri, Kamis (09/02/2023) pagi.
Begitu anak lahir dilanjutkan dengan dukungan neonatus, kelas ibu balita, pemberian imunisasi, vitamin A, dan pemeriksaan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin.
“Insyaallah tahun ini juga akan ada pemberian PMT lokal, diolah oleh kader dan dimanfaatkan oleh balita kita sendiri. Ini ditunjang oleh inovasi puskesmas Ranai “SILANTAS”,”sebutnya.
Anak memasuki usia sekolah sambung Nazri, ada penjaringan kesehatan anak sekolah, pemberian imunisasi, pembinaan UKS dan UKGS.
“Usia remaja, ada kelas reproduksi, ada posyandu remaja, pemberian tablet Fe, dan kita selalu melibatkan forum anak di setiap pertemuan sektoral puskesmas,” ucap Nazri.
Nazri berharap kedepannya, ada kemitraan dengan dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), agar dilibatkan untuk membuat perencanaan lebih baik, terstruktur dan terpadu untuk anak Natuna, tetap sehat berahlak dan menjadi genarasi kuat dan tangguh .
“Insya Allah akan terwujud,” katanya optimis.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Kabupaten Natuna, Yuli Ramadhanita, mengaku akan mengundang semua unsur untuk membahas program selanjutnya. (Zaki)
Editor : Imam Agus