Beberapa lapak pedagang ikan di Pasar Ikan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, tampak kosong dari dagangan, Senin (06/02/2023) pagi. (foto : Zubad)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Suasana sepi terlihat di Pasar Ikan Ranai, di Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), pada Senin (06/02/2023) pagi.
Terlihat banyak lapak milik pedagang ikan di Pasar Ikan Ranai, yang tidak di isi dagangan oleh para pemiliknya.
“Tumben yang jualan ikan sedikit pagi ini, biasanya penuh lapak-lapak ini,” cetus Linda, saat ditemui sinarperbatasan.com di pasar ikan Ranai, Senin (06/02/2023) pagi.
Linda menduga, sepinya pedagang yang jualan ikan di Pasar Ikan Ranai, diakibatkan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Natuna saat ini, sehingga jarang nelayan yang pergi menangkap ikan ke laut.
“Karena kan sekarang masih musim angin utara, cuacanya kurang bagus untuk melaut, makanya ikan langka,” katanya menduga.
Sementara itu Sariyah, salah seorang pedagang ikan asal Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, yang biasa berjualan di pasar ikan Ranai, menyebutkan, jika saat ini memang stok ikan segar sedang terjadi kelangkaan.
“Memang susah ikan, bang, saya aja gak dapat ikan untuk di jual, ini hanya jual udang,” terang Sariyah, kepada sinarperbatasan.com di Pasar Ikan Ranai.
Kata dia, hanya beberapa pedagang saja yang memiliki stok ikan untuk di jual. Sementara pedagang lainnya kesulitan mendapatkan ikan segar dari para nelayan.
“Kadang pun yang di jual itu sisa ikan stok lama, kalau yang ikan baru susah, banyak nelayan yang nggak turun melaut,” ujarnya.
Selain langka, harga ikan di Pasar Ranai pun terpantau sangat mahal. Bahkan kenaikannya bisa mencapai dua kali lipat dari harga normal. (Zubad)
Editor : Imam Agus