Tampak gerobak jualan Es Chaboba milik Agus, di Jalan Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng, Jemengan, Kelurahan Ranai Kota, pada Minggu (05/02/2023) pagi. (foto : Zaki)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Masuknya musim penghujan di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), ternyata membuat sebagian warga justru mengeluh, lantaran pendapatannya berkurang.
Salah satunya dirasakan oleh Agus (33), warga Jemengan, Kelurahan Ranai Kota, Kecamatan Bunguran Timur, yang kesehariannya membuka usaha jualan Es Chaboba.
Agus mengaku, jika selama musim penghujan seperti saat ini, omzet penjualannya menurun drastis.
“Musim hujan kayak gini sepi kali, bang,” keluh Agus, saat ditemui awak media sinarperbatasan.com di tempatnya berjualan, di Jalan Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng, Jemengan, Kelurahan Ranai Kota, pada Minggu (05/02/2023) pagi.
Bapak satu orang anak itu mengaku, jika sebelum musim hujan, ia mampu meraup omzet hingga lebih dari Rp 500 ribu perhari. Namun ketika musim hujan seperti saat ini, omzetnya hanya sekitar Rp 200 ribu perhari.
“Biasanya bisa menjual sampai 50 cup lebih perhari, sekarang paling banyak 20 cup, kadang malah nggak nyampai segitu,” terang Agus.
Harga Es Chobaba milik Agus, biasa dijual dengan harga Rp 10 ribu per cup. Namun untuk yang spesial, dengan ekstra cincau, dijual dengan harga Rp 15 ribu per cup atau per gelas ukuran 350 mili liter.
Agus mengaku telah memiliki cabang Es Chaboba, yang telah ia buka di Jalan Pramuka, Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur. (Zaki)
Editor : Imam Agus