BerandaDaerahMusim Angin Utara Jadi Kendala Pengusaha Ikan Asin di Natuna

Musim Angin Utara Jadi Kendala Pengusaha Ikan Asin di Natuna

Tampak Muhammad Yassak saat menjemur ikan asin, Sabtu (28/01/2023) pagi, di Desa Sabang Mawang Barat, Kecamatan Pulau Tiga. (foto : Udin)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Pengusaha ikan asin asal Desa Sabang Mawang Barat, Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengeluhkan kelangkaan ikan di saat musim angin utara.

Hal itu di sampaikan Muhammad Yassak (53), warga Desa Sabang Mawang Barat, Kecamatan Pulau Tiga, yang kesehariannya menggeluti usaha pembuatan ikan asin.

Kata Yassak, ikan biasa ia gunakan untuk membuat ikan asin, adalah ikan jenis selayang. Namun, ikan selayang hanya bisa didapat dari nelayan yang menggunakan alat tangkap jenis bagan.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Sementara saat musim utara seperti ini jarang bagan yang turun ke laut, sehingga sulit untuk mendapatkan ikan selayang,” kata Yassak, saat ditemui sinarperbatasan.com, Sabtu (28/01/2023) pagi.

Kendala lainnya di saat musim angin utara, kata Yassak, yaitu di proses penjemuran. Sebab, ketika musim angin utara berlangsung, sering terjadi hujan lokal.

“Kalau sering hujan gini, susah kita mau jemur ikan asin. Kalau kelamaan tak di jemur, bisa jelek kualitas ikan asinnya,” ucapnya.

Hasil ikan asin yang ia produksi, biasanya di jual ke kawasan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, dengan harga Rp 10 ribu perbungkusnya, dengan berat bersih 1,5 ons. (Udin)

Editor : Imam Agus

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82