Tampak salah seorang warga di Kelurahan Bandarsyah, tengah mengambil air hujan yang mereka tampung di drum bekas, Kamis (26/01/2023) pagi. (foto : Zubad)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Warga yang tinggal di sekitar Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengeluhkan kelangkaan air bersih.
Hal itu di sampaikan oleh Yustina (53), warga Jalan Padang Tulung, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur. Menurut Yus (sapaan akrabnya), air dari saluran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Natuna, sudah lebih dari 3 hari tidak mengalir.
“Udah tiga hari lebih nggak ngalir, entah kenapa, mungkin pipa di gunung sana pecah,” ucap Yus, saat ditemui sinarperbatasan.com dikediamannya di Jalan Padang Tulung, Bandarsyah, Kamis (26/01/2023) pagi.
Untuk memenuhi kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK), Yus bersama warga lainnya yang menjadi pelanggan PDAM Tirta Nusa Natuna, terpaksa harus memanfaatkan air hujan yang mereka tampung.
“Untung aja hujan, kalau nggak ada hujan memang susah mau mandi, mau nyuci,” ucapnya.
Sementara untuk air konsumsi, Yus bersama keluarganya harus rela merogoh kocek lebih, untuk membeli air mineral kemasan isi ulang. Harga eceran air minum isi ulang kemasan 18 liter, biasanya dijual dengan harga Rp 7 ribu.
“Tujuh ribu itu kan per galonnya, kalau masak untuk sehari, nggak cukup hanya satu galon. Karena nyuci beras, sayur, itu pakai air galon, belum lagi untuk masaknya,” keluh Ibu 5 orang anak tersebut.
Pantauan awak media sinarperbatasan.com, wilayah yang putus air terjadi di daerah Kelurahan Bandarsyah, Kelurahan Batu Hitam dan Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur. Hingga berita ini diterbitkan, pihak PDAM Tirta Nusa Natuna belum berhasil di konfirmasi. (Zubad)
Editor : Imam Agus