BerandaDaerahBerburu Tanaman Bonsai Jadi Salah Satu Mata Pencarian Warga Natuna

Berburu Tanaman Bonsai Jadi Salah Satu Mata Pencarian Warga Natuna

Tampak warga Natuna saat mencari tanaman bonsai di tanah padang dekat dengan perkampungan di Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, pada Kamis (19/01/2023) pagi. (foto : Udin)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Berbicara mengenai kekayaan alam di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memang tidak pernah akan ada habisnya. Baik dari wilayah laut maupun darat.

Untuk wilayah laut, Natuna menyimpan kekayaan alam yang sangat luar biasa, dari mulai minyak dan gas bumi (Migas), perikanan hingga tempat pariwisata. Sementara untuk di darat, dapat di manfaatkan sebagai area perkebunan, pertambangan, dan alamnya juga dapat di kelola untuk tujuan wisata.

Salah satu kekayaan alam Natuna yang ada di daratan, yaitu di daerah ujung utara NKRI itu, memiliki hamparan padang pasir, yang hanya di tumbuhi berbagai macam jenis tanaman bonsai.

Meski tidak dapat diolah menjadi lahan perkebunan maupun pertanian, namun tanaman yang tumbuh diatasnya memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sebab, banyak warga yang justru memanfaatkan tanah padang tersebut sebagai lokasi untuk berburu tanaman bonsai.

Gabe (45), salah seorang warga Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, mengaku sering berburu tanaman bonsai di tanah padang, untuk dijual kepada para kolektor bonsai.

“Alam Natuna ini cukup kaya, tidak semua daerah terdapat tanah padang seperti ini, yang banyak ditumbuhi tanaman jenis bonsai, ini kalau di luar mahal harganya,” ungkap Gabe, saat ditemui sinarperbatasan.com saat ketika sedang berburu tanaman bonsai, di sekitar Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, pada Kamis (19/01/2023) pagi.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Kata Gabe, harga bonsai di Kabupaten Natuna memang tidak terlalu mahal. Namun, ia mengaku hasil dari berjualan tanaman bonsai, cukup untuk menambah penghasilan keluarga.

“Kalau disini (Natuna, red) harganya mulai dari Rp 100 ribu, sampai Rp 300 ribu saja, pertanaman. Tapi kalau di luar Natuna, contohnya di daerah Jakarta, bisa sampai jutaan ini, tapi pengirimannya sulit. Kalau saya hanya jual diwilayah Natuna saja,” terang Gabe.

Sementara itu rekan Gabe, Samsul, mengaku jika tanaman yang tumbuh di area padang, memiliki umur hingga ratusan tahun.

“Memang nampaknya tanaman ini masih kecil-kecil, tapi umurnya udah ratusan tahun ini. Sebenarnya ini hutan, tapi karena tanaman yang tumbuh keredil-keridil, jadi tidak nampak kalau ini adalah hutan tua,” ujar Samsul.

Kata dia, tidak semua jenis tanaman yang tumbuh di padang laku di jual, hanya ada beberapa jenis saja yang memiliki nilai jual.

“Biasanya yang sering dicari para pecinta bonsai itu, jenis sentigi, cucur atap, dan jenis lainnya yang memiliki bentuk batang dan daun yang unik. Jadi yang mahal itu, bentuknya itu kecil, tapi seolah-olah itu seperti tanaman besar,” ujar Samsul.

Bahkan kata mereka, jika beruntung, terkadang mereka sering menemukan batu meteor atau satam, yang juga memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Salah satu jenis batu mulia tersebut, biasanya digunakan sebagai batu akik untuk cincin, ataupun untuk liontin.

“Kami sering juga ketemu batu meteor itu, memang biasanya di tanah padang itu. Harganya paling murah Rp 100 ribu, tergantung ukuran, kalau besar ya mahal lagi,” pungkas Samsul. (Udin)

Editor : Imam Agus

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82