Tampak para pemburu saat mengejar tupai di kebun warga di Kampung Sebala, dengan menggunakan senapan angin, Minggu (08/01/2023) pagi. (foto : Zaki)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Tupai menjadi salah satu hama yang sering mengganggu tanaman warga, terutama kelapa dan buah-buahan. Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), populasi tupai sangat tinggi, sehingga para pekebun disana, selalu mengeluhkan keberadaan hama tupai.
Alasan itu lah yang membuat kelompok berburu tupai, selalu menjadwalkan perburuan salah satu hewan pengerat itu, pada setiap bulan sekali.
Misalnya pada hari ini, Minggu (08/01/2023), komunitas pemburu tupai dari sekitaran Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, melakukan agenda berburu tupai di Kampung Sebala, Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur.
“Karena di Sebala banyak kebun kelapa milik warga, jadi populasi tupai di sini sangat banyak, dan cukup meresahkan pemilik kebun,” ucap Doni (36), salah seorang anggota kelompok berburu tupai, yang di temui sinarperbatasan.com di Kampung Sebala, Minggu (08/01/2023) pagi.
Doni menuturkan, selain kelapa, biasanya kawanan tupai liar itu juga sering menyerang tanaman buah-buahan milik warga, di antaranya durian, mangga, nilap, nanas, rambutan dan tanaman berbuah lainnya.
Sebenarnya bukan hanya tupai yang menjadi hewan pengganggu tanaman masyarakat, namun terdapat beberapa jenis hewan lainnya yang sering merusak tanaman, seperti kalilawar besar (kalong), babi hutan dan monyet.
“Kalau untuk kelompok pemburu babi hutan, ada sendiri komunitasnya. Mereka juga sering mengagendakan berburu bersama seperti kami, biasanya hari Minggu, atau di hari libur lainnya,” imbuh Doni.
Hingga berita ini diterbitkan, kelompok pemburu telah berhasil melumpuhkan sedikitnya 41 ekor tupai liar.
“Sementara baru poin 41 ekor,” sebut Doni. (Zaki)
Editor : Imam Agus