Dani dan Kiki, pemuda asal Dusun Meso Desa Batu Gajah, saat mengumpulkan batu kerikil yang berserakan di tepi jalan, yang nantinya akan mereka jual ke warga yang membutuhkan material, Kamis (05/01/2023) pagi. (foto : Zaki)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Sejumlah pemuda usia remaja, memanfaatkan waktu luang untuk mencari batu kerikil yang berserakan di tepi jalan, di daerah Meso Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
Aktivitas mengumpulkan batu kerikil tersebut, mereka lakukan sepulang dari sekolah.
“Pulang sekolah daripada tidak ada kerjaan, kami inisiatif untuk memungut batu koral yang ada di tepi-tepi jalan tersebut, lumayan, bisa untuk uang jajan,” kata Dani (17), saat di temui sinarperbatasan.com di Desa Batu Gajah, Kamis (05/01/2023) pagi.
Dikatakan Dani, batu kerikil yang mereka kumpulkan, nantinya akan di jual kepada warga yang membutuhkan batu koral untuk membuat bangunan.
Ia menyebutkan, jika batu kerikil yang mereka kumpulkan, di hargai Rp 10 ribu per tong cat ukuran 18 liter.
“Yang ngambil (pembeli, red) orang daerah sini juga, kadang kami ngumpulkannya saat ada pesanan dari orang yang ingin bangun rumah, untuk di jadikan batu cor,” ucap Dani.
Sementara itu Kiki, yang juga merupakan kawan Dani mengumpulkan batu kerikil dipinggir jalan, mengaku jika batu kerikil yang mereka kumpulkan adalah batu kerikil yang sering mengganggu pengguna jalan.
“Iya kan batunya itu kadang terbawa air hujan hingga ke aspal, jadi bahaya kalau ada orang lewat, salah-salah bisa jatuh. Jadi kami kumpulkan saja, daripada makan korban, kan juga bisa kami jual untuk jajan sekolah,” aku Kiki, seraya tersenyum.
Dalam setengah hari, Kiki dan Dani mampu mengumpulkan batu kerikil hingga 6 tong. Dari 6 tong tersebut, artinya mereka mampu meraup penghasilan sebesar Rp 60 ribu.
“Tapi itu di bagi dua, jadi dapatnya satu orang hanya Rp 30 ribu. Tapi kan udah lumayan, daripada nggak sama sekali, hitung-hitung untuk bantu orang tua, biar nggak keluar uang jajan untuk kami,” tandas Kiki.
Kiki dan Dani merupakan seorang pelajar dari salah satu Sekolah Menengah tingkat Atas (SMA) yang ada di Ranai, Kecamatan Bunguran Timur. (Zaki)
Editor : Imam Agus