Malika, korban penculikan di Gunung Sahari bertemu dengan kedua orang tuanya di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (03/01/2023) kemarin. (foto : beritasatu.com)
Jakarta, SinarPerbatasan.com – Korban penculikan Malika Anastasya sempat mengalami tindak kekerasan berupa pemukulan dari pelaku.
Usai ditemukan, korban penculikan anak Malika Anastasya, 6 tahun, kini menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri, Irjen Pol Asep Hendradiana menyebutkan kondisi Malika secara umum dalam keadaan baik.
Meski demikian, dari keterangan penyidik, Malika sempat mengalami tindak kekerasan berupa pemukulan dari pelaku.
“Pada saat masuk IGG, ananda M ini tampak lemah tapi secara umum kalau ditanya kooperatif dan pada saat diperiksa di IGD pasien mengaku sempat dipukul. Itu yang disampaikan oleh penyidik tadi,” kata Asep saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (03/01/2023) kemarin, dikutip dari beritasatu.com.
Asep menjelaskan pemeriksaan visum dan psikis masih dilakukan oleh Tim Rumah Sakit Polri. Hasil pemeriksaan baru akan diumumkan setelah semua proses dilengkapi oleh tim Pusdokkes.
“Sampai sekarang pemeriksaan visum masih tetap kita kerjakan, hasil untuk pastinya mungkin akan disampaikan setelah proses-proses ini kita lengkapi dan kita pastikan pemeriksaannya,” kata Asep.
Usai ditemukan pada Senin (02/01/2023) kemarin malam, Malika langsung dibawa ke IGD RS Polri pada pukul 00.13 WIB.
Asep mengatakan kepolisian akan memulangkan Malika ke rumahnya apabila dipastikan telah pulih total.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat berhasil mengidentifikasi terduga pelaku penculikan Malika Anastasya di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Pelaku yang teridentifikasi bernama Iwan Sumarno atau kerap dikenal dengan sebutan Yudhi alias Herman alias Jacky merupakan seorang residivis kasus pencabulan anak. (Red/ sumber beritasatu.com)
Editor : Imam Agus