BerandaDaerahIkan Mahal Dimusim Utara, Warga Batu Gajah Mancing di Muara

Ikan Mahal Dimusim Utara, Warga Batu Gajah Mancing di Muara

Warga Dusun Meso Desa Batu Gajah, saat mancing di muara sungai daerah Singgang Bulan, Sabtu (31/12/2022) pagi. Hal ini di lakukan agar dapat memenuhi kebutuhan lauk pauk sehari-hari, lantaran harga ikan di saat musim angin utara sangat mahal. (foto : Udin)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Musim angin utara, selalu menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya para nelayan tradisional, yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut.

Datangnya musim angin utara, memaksa para nelayan harus meliburkan diri untuk menangkap ikan ke laut. Sebab, saat musim angin utara tiba, gelombang di laut sangat tinggi, dan biasanya di sertai dengan angin kencang. Sehingga sangat beresiko bagi para nelayan tempatan.

Dampaknya, stok ikan segar di wilayah ujung utara NKRI itu, menjadi sangat terbatas. Hal ini mengakibatkan harga ikan segar melambung tinggi.

“Kalau musim kayak gini (angin utara, red), harga ikan sangat mahal sekali, tak sanggup rasanya mau beli,” ujar Zaki (28), saat di temui sinarperbatasan.com di Dusun Meso, Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Sabtu (31/12/2022) pagi.

Padahal kata Zaki, masyarakat melayu asli Natuna, sudah terbiasa mengkonsumsi ikan segar sebagai lauk pauk pendamping nasi. Sehingga jika tidak ada ikan, rasanya kurang lengkap saat makan bersama keluarga.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Ibarat kata, warga Natuna ini kalau makan tidak ada ikan, kayaknya kurang kenyang. Makanya setiap hari harus ada ikan,” tutur Zaki.

Bapak satu orang anak itu mengatakan, jika musim angin utara tiba, biasanya ia bersama warga lainnya, memutuskan untuk memancing ikan di sekitaran muara.

Karena, sambung dia, jika menangkap ikan di laut lepas, akan beresiko tinggi ketika terjadi musim ekstrem seperti saat ini.

“Kalau di muara kan gelombang tidak besar, dan angin juga kurang, sehingga masih relatif aman lah. Jadi daripada kita beli ikan yang harganya sangat mahal, mending kita mancing sendiri di muara, meskipun ikannya tidak bervariasi seperti di laut lepas,” ucapnya.

Jenis ikan yang biasa hidup di muara atau sungai bakau, adalah jenis ikan kakap muara, atau masyarakat Natuna biasa menyebutnya dengan nama ringau. Kemudian ada kerapu antik, kerapu lumpur, belanak, kati, baronang dan ikan bulan (sejenis bandeng).

Selain itu, sungai muara juga menjadi habitat sejenis kepiting bakau, udang galah, kerang lumpur atau lokan, yang biasa dicari masyarakat Natuna, untuk dijadikan menu makanan yang lezat. (Udin)

Editor : Imam Agus

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82