Pelabuhan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. (foto : istimewa/net)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Bupati Natuna Wan Siswandi menyampaikan, Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI) 711 sudah dilelang, dan sudah ada pemenangnya untuk menggarap potensi perikanan terbesar di Laut Natuna Utara.
“Info terakhir yang saya terima wilayah tangkapan 711 sudah dilelang dan sudah ada pemenangnya,”ujar Wan Siswandi, ketika melaunching Natuna Digital Islands di Pantai Piwang, Ranai, pada Minggu (16/10/2022) siang.
Lanjut Wan Siswandi dalam menggarap potensi perikanan di wilayah 711 tersebut, Natuna ditunjuk sebagai daerah pendaratan ikan hasil tangkapan dan akan dibangun pabrik berkapasitas besar di Selat Lampa.
“Kemaren saya dapat info, nelayan dari Pati sudah berangkat ada sekitar 100 kapal menuju laut Natuna, kita sepakat kemaren untuk logistik kapal seperti sayur dan air bersih akan membeli di Natuna, satu kapal itu ransumnya sekitar Rp30 juta per bulan,”terang Wan Siswandi.
Kemudian untuk kebutuhan pabrik pengolahan ikan, akan memerlukan tenaga pekerja hingga 700 orang.
“Intinya wilayah tangkapan 711 sudah dilelang, akan ada pembangunan pabrik dan penambahan kapal dan ABK kapal yang bekerja,”ungkapnya.
WPP-RI 711 merupakan wilayah pengelolaan kumulatif kawasan Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan. Wilayah Pengelolaan Perikanan pada dasarnya meliputi perairan kepulauan, laut teritorial, zona tambahan dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Menurut data, Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Jenis Ikan dominan yang tertangkap di WPPNRI 711 menurut Kepmen KP No. 78 Tahun 2016 tentang Rencana Pengelolaan Perikanan di WPPNRI 711 adalah tenggiri, tongkol, krai, tembang, selar, dan manyung. (Mzn)