Natuna, SinarPerbatasan.com – Pasangan calon (Paslo) Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis Kasmarni-Bagus Santoso mengungkapkan bahwa ia sebagai pemimpin yang Nasionalisme dan tidak pernah membedakan Ras, Bangsa , Suku dan Agama dan memberikan kebebasan selama ini untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masih selama ia memimpin 3,5 tahun di Kabupaten Bengkalis.
“Walaupun beda pilihan dan pandagan pada Pilkada 2020, kami sebagai pemimpin tidak pernah merusak silaturahmi, apa lagi membedakan suku, bangsa, ras dan agama,” ujar Kasmarni saat menyampaikan orasi dalam kampanye dialogis yang digelar masyarakat Tionghoa Bukit Batu Kabupaten Bengkalis di Kopi Tiam Kapitan Sungai Pakning, Sabtu (16/11/24).
Selain itu komitmen yang ia berikan kepada masyarakat Tionghoa Kecamatan Bukit Batu ditandai dengan adanya perluasan jalan Roro Sungai Pakning tanpa menggangngu tanah dari kelenteng yang ada, walaupun tanah kelenteng tersebut milik dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
“Dengan duduk bersama tentu ada solusinya, walupun dahulu berbeda pandangan tapi tidak merusak hubungan silaturahmi dan kami yakin kehadiran masyarakat Tionghoa membangun Kabupaten Bengkalis ini lebih baik dan sejahtera,” ungkap Kasmarni.
Ditegaskannya, dalam memebrikan pelayan tidak membedakan, tiak semua masyarakat Tionghoa kaya tapi ada juga yang kurang mampu tetapi juga mendapatkan hak yang sama dengan masyarakat tempatan, seperti bantuan BPJS, Pendidikan , Bansos, rehab rumah dan pengurusan administrasi yang mudah ke depan akan dilanjutkan
“Doakan kami kembali memimpin Kabupaten Bengkalis agar janji membangun RSUD Pratama dapat tunaikan dan masyarakat tidak perlu lagi jauh mendapatkan rujukan, komitmen membangun RSUD Pratama ini telah dilakukan dengan membangun RSUD Pratama di Rupat, kami tidak berjani tapi sudah kami buktikan,” kata Kasmarni.
Terkait pembangun jembatan, Kasmarni berharap semoga niat yang baik ini segera terealisasi, memang hari ini ketika datang ke Bengkalis tidak ada apa-apanya, namun ketika dibuka jembatan tersebut banyak peluang yang akan terbuka dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Contoh di Kabupaten Siak, sebelum dibangun jembatan memakai jasa penyeberangan Roro, setelah dibuka semua menikmati jembatan tersebut, hari ini kita jangan merendahkan rencana tersebut, kita doakan cepat siap siapapun pemimpinnya masyarakat dapat merasakannya,” kata Kasmarni.
Kasmarni juga mengungkapkan, kedekatannya dengan masyarakat tionghoa tidak dipungkiri, karena keluarganya juga ada memilki hubungan dengan masyarakat Tiongha.
“Kami juga memilki hubungan dengan keluarga Tionghoa, karena cucu dan cicit termasuk suami saya Pak Amril akognya dari keluarga Tionghoa bermarga Tan,” pungkas Kasmanri.