Jurkam Cermin sekaligus Anggota DPRD Natuna dari fraksi Gerindra, Dedi Yanto alias Atet, saat menyampaikan orasi di depan masyarakat Ranai, baru-baru ini.
Natuna, SinarPerbatasan.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Dedi Yanto, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Atet, menilai, jika ekonomi di Natuna saat ini berjalan sangat lambat.
Sebagai salah seorang pengusaha ternama di Kabupaten Natuna, tentunya Atet sangat memahami kondisi perekonomian yang terjadi saat ini. Melemahnya geliat perekonomian di tengah masyarakat ini, tentunya dipicu oleh berbagai macam faktor, salah satunya ada kaitannya dengan kebijakan Pemerintah.
“Kita semua tau dan merasakan, saat ini ekonomi kita susah, apakah masih mau di lanjutkan ?,” tanya Atet, kepada masyarakat yang menghadiri kampanye Pasangan Calon (Paslon) Bupati Natuna Nomor Urut 1, Cen Sui Lan – Jarmin (Cermin), di pasar lama Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, belum lama ini.
Atet yang juga merupakan bagian dari Tim Pemenangan Cermin itu, turut mengkritisi peran yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, dalam menanganai permasalahan perekonomian yang berdampak langsung terhadap masyarakat di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah.
“Tantangan terbesar kita saat ini adalah ekonomi. Kanapa, sebab ekonomi masyarakat sekarang sangat susah, daya beli masyarakat menurun. Kenapa saya tau, karena saya adalah pelaku, saya pengusaha, saya ikut merasakan. Saya lihat hampir tak ada keseriusan dari Pemerintah,” beber Atet.
Pemilik Minimarket King itu menegaskan, jika Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna serius, sebenarnya permasalahan ekonomi seperti ini dapat teratasi secara perlahan.
Atet menerangkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Natuna setiap tahunnya di kisaran angka Rp 1,2 triliun. Jika Pemerihtah setempat memiliki niat, cukup disisihkan setiap tahunnya 1 persen dari total APBD.
“Kalau APBD Rp 1,2 triliun, 1 persennya itu Rp 12 miliar. Kalau setiap tahun ini kita terapkan, saya yakin ini bisa membantu perekonomian masyarakat kita,” jelas Atet.
Wakil Rakyat Dapil Natuna 1 dari Fraksi Partai Gerindra itu menyebutkan, anggaran yang disisihkan Pemda tersebut, bisa digunakan untuk menghidupkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) milik masyarakat, serta untuk membantu meningkatkan harga komoditas dari hasil pertanian, seperti cengkeh, kelapa dan karet.
“Saya harap kedepan UMKM ini harus kita dorong. Kita tingkatkan komoditas pertanian, kalau perlu kita terobos pasar yang ada di luar sana. Perlu program yang serius dari Pemerintah, agar ekonomi masyarakat berjalan, uang berputar, daya beli masyarakat kembali meningkat,” tutur Atet.
Atet juga menyinggung, jika terkadang para pemangku kepentingan nilai matematikanya rendah. Sebab, hanya pandai menambah, namun tidak pandai membagi.
“Pandai menambah ke kocek, namun tidak pandai membagi ke masyarakat. Itu lah kenapa saya terjun ke politik, saya ingin mengabdikan diri untuk masyarakat, serta ikut dalam membangun perekonomian Natuna. Kalau saya tidak memikirkan kemajuan daerah, saya tak perlu ikut Dewan, saya cukup jaga warung, setiap hari uang masuk,” tandas Atet.
Laporan : Erwin Prasetio