BerandaDaerahPemdes Batu Gajah Bangun Jembatan Penghubung ke Wisata Mangrove Sebala

Pemdes Batu Gajah Bangun Jembatan Penghubung ke Wisata Mangrove Sebala

Kepala Desa Batu Gajah, Kurniawan Sindro Utomo, saat meninjau progres pembangunan jembatan penghubung ke Wisata Mangrove Sambok Bestari Sebala.

Natuna, SinarPerbatasan.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, membangun jembatan penghubung ke objek Wisata Mangrove Sambok Bestari yang terletak di Dusun Sebala.

Pembangunan jembatan yang terbuat dari kayu itu menelan biaya sebesar Rp 66.408.816, yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) Batu Gajah Tahun Anggaran 2024.

“Pembangunan jembatan penghubung ke wisata mangrove ini, kami targetkan selesai akhir tahun 2024,” terang Kepala Desa Batu Gajah, Kurniawan Sindro Utomo, ketika dihubungi awak media sinarperbatasan.com, Selasa (08/10/2024) siang, melalui pesan singkat WhatsApp (WA).

Kepala Desa yang akrab disapa Kur itu mengatakan, jembatan tersebut di bangun menggunakan bahan dasar kayu khas hutan Natuna, yang memiliki ketahanan terhadap panas dari pancaran sinar matahari dan air laut.

Kades Batu Gajah, Kurniawan Sindro Utomo, memastikan pembangunan jembatan penghubung ke wisata Mangrove Sambok Bestari Sebala, berjalan dengan baik dan sesuai harapan.

“Tongkatnya (tiang jembatan) kami menggunakan kayu rengas, yang sudah teruji kualitasnya. Sementara untuk lantai jembatan, kami menggunakan kayu-kayu keras kualitas nomor 2,” terang Kur.

Jembatan tersebut dibangun dari ujung pelantar jalan permukiman warga di Kampung Sebala, menuju ke pelantar Wisata Mangrove Sambok Bestari, sepanjang 38 meter, dengan lebar sekitar 2 meter.

Sebelum direnovasi, kondisi jembatan penghubung tersebut hanya di bangun dengan kayu seadanya, sehingga tidak mampu bertahan dengan kurun waktu yang lama.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Dengan dibangunnya jembatan baru tersebut, diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan, terhadap para pengunjung Wisata Mangrove Sambok Bestari Sebala. Sebab wisata alam tersebut, menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) Batu Gajah, serta menjadi pemacu perekonomian masyarakat disekitar wisata.

Penampakan Objek Wisata Alam Mangrove Sambok Bestari Sebala di Desa Batu Gajah. (Foto : bursakota.co.id)

Dengan selesainya jembatan yang dibangun di atas laut tersebut, Pemdes Batu Gajah siap menyambut wisatawan lokal maupun luar daerah, yang ingin menikmati liburan di tahun baru 2025 mendatang.

Sebagai informasi, lokasi Wisata Mangrove Sambok Bestari Sebala, sangat mudah dijangkau. Dari Ranai (Ibukota Kabupaten Natuna), wisata yang menyuguhkan pemandangan alam sangat mempesona itu, dapat ditempuh sekitar 20 menit perjalanan, menggunakan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.

Akses untuk menuju ke lokasi wisata pun, terbilang sangat memudahkan para pengunjung. Sebab, sudah tersedia akses jalan aspal hingga ke lokasi parkir kendaraan, yang tak jauh dari lokasi wisata.

Setibanya di tempat parkir, pengunjung tinggal berjalan kaki kurang dari 5 menit, sudah mencapai pintu gerbang Wisata Mangrove Sambok Bestari.

Selain dapat memanjakan mata akan keindahan alamnya, pengunjung juga dapat memesan makanan dan minuman yang di jual oleh para pelaku UMKM, yang tumbuh di sekitar lokasi wisata.

Hidangan hasil laut seperti kepiting, ikan, udang dan kerang, menjadi salah satu menu andalan yang tersedia disana.

Sejumlah Gazebo (pendopo) yang telah terbangun kokoh nan nyaman, dapat dipakai pengunjung untuk menikmati makanan khas Natuna, seraya menikmati hamparan hutan mangrove (bakau) yang masih terjaga dengan baik.

Wisata alam ini dibangun pada tahun 2023 lalu, dengan menelan anggaran dari pusat sebesar Rp 400 juta.

Laporan : Erwin Prasetio

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82