Asahan, SinarPerbatasan.com – Melalui Staf Ahli Bupati Kabupaten Asahan, dr Elfina br Tarigan MKT, Pemerintah Kabupaten Asahan membuka secara resmi Pemilihan Duta Genre Kabupaten Asahan Tahun 2024 di Gedung Mutiara Kisaran, Jalan Budi Utom Kelurahan Mutiara Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kamis (03/10/2024) yang dihadiri OPD, Pjs Ketua TP PKK Kabupaten Asahan, Ketua DWP Kabupaten Asahan, Pengurus Forum Genre Sumatera Utara, Pengurus Forum Genre Kabupaten Asahan dan tamu undangan lainnya.
Dikesempatan ini, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Asahan, Edi Sukmana menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan ini menjadikan remaja sebagai contoh atau role model, baik di kalangan remaja maupun di masyaraka.
Selain itu untuk mewujudkan remaja Asahan bebas dari Triad Remaja yaitu tidak menikah dini, tidak melakukan seks bebas, dan bebas dari napza (narkotika, psiktrapika dan zat adikit lainnya).
Selanjutnya Edi menyampaikan, kegiatan yang diikuti 20 orang remaja yang terdiri dari Laki-laki 10 orang dan Perempuan 10 rang ini, sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi para pendidik dan konselor sebaya, agar dapat berpartisipasi secara nyata dan bermakna, dalam pelaksanaan program Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera. Terakhir Edi menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari sejak tanggal 03-05 Oktober 2024.
Ditempat yang sama, Pjs Bupati Asahan pada pidato tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Asahan, dr Elfina br Tarigan mengatakan, program Genre adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan. Sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
“Saya pribadi menilai program Duta Genre ini sangat bermanfaat bagi perkembangan para remaja di Kabupaten Asahan.
“Diharapkan agar yang terpilih menjadi duta genre dapat membawa manfaat bagi para remaja di Kabupaten Asahan, tidak hanya sekedar menjadi duta saja, tapi mempunyai nilai penting, sebagai wujud tanggungjawab untuk menciptakan remaja yang kreatif, inovatif dan berakhlakul karimah, sehingga jauh dari nilai-nilai negatif,” timpalnya.
Lebih lanjut Elfina berpesan, agar para remaja, khususnya yang masih berstatus pelajar, harus tetap bersemangat belajar, berkarya dan berprestasi, sehingga mampu bersaing untuk meraih sukses.
“Jauhi segala tindakan atau prilaku yang bisa mengakibatkan rusak mental. “Kita harus mampu menyikapi keadaan masa kini, apalagi pengaruh teknologi, internet dan media elektronik juga bisa menjerumuskan kita,” pungkasnya. (Adzan)