Medan, SinarPerbatasan.com – Deklarasi Pilkada Damai yang digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terkesan amburadul dan ricuh. Sebab, para ketua partai politik sempat melakukan aksi walk out karena tidak mendapatkan perhatian dari panitia kegiatan.
Pantauan awak media di lokasi, tampak pengurus sejumlah partai politik di Sumatera Utara ditempatkan di meja belakang. Tak terima, mereka pun memilih untuk pergi meninggalkan lokasi deklarasi pilkada damai.
Melihat hal itu, perwakilan panitia bernama Bob Lubis memohon maaf dan meminta kepada pengurus Parpol untuk kembali ke ruangan, dan menempatkan mereka di meja bagian depan dalam acara Deklarasi Pilkada Damai tersebut.
Akibat insiden itu, deklarasi yang seharusnya dimulai dari pukul 14.00 WIB jadi molor s/d pukul 15.00 WIB.
“Tentu kami (pengurus parpol) kecewa. Acara yang seyogyanya untuk kepentingan pemerintahan yang bersih dan damai justru tidak menempatkan parpol sebagai garda terdepan dalam menciptakan kondisitivitas,” tegas Ketua DPW PSI Sumut H. M. Nezar Djoeli.
Ia pun menilai Pemprovsu melalui panitia tidak menempatkan orang-orang profesional dalam menghargai dan memahami makna acara Pilkada Damai yang seharusnya Parpol sebagai garda terdepan.
Nezar pun berharap, kedepan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Sebab, anggaran besar tapi tak memiliki penpetahuan administrasi.
“Sebagai ketua partai yang ada di barisam Cagubsu Bobby Nasution, sangat yakin pemerintahan kedepan akan lebih baik dan lebih berwibawa,” tandasnya. (Abd Halim)