BerandaLampungPenerapan Pembelajaran Ilmu Tajwid Al-Qur’an pada Anak-Anak TPA Desa Telogo Rejo, Rawajitu...

Penerapan Pembelajaran Ilmu Tajwid Al-Qur’an pada Anak-Anak TPA Desa Telogo Rejo, Rawajitu Utara

Andika Saputra1, Andri Gunawan2, Ikhsan Albana3, Nita Septiani Lestari4, Rahmad Hidayat5, Rohana Nur Aziza6, Serli Arindi Ani7, Siti Nurul Khotimah8, Ulfa Aldayanti9

UIN Raden Intan Lampung

Email: Dikasaputra@radenintan.ac.id
gunawankakadi189@gmail.com
ikhsanalbana095@gmail.com
nitaseptni022@gmail.com
rahmadhida23@gmail.com
hannayea10@gmail.com
sherliarindiani@gmail.com
khotimahsitinurul005@gmail.com
ulfaaldayanti2@gmail.com

Abstract : This community service aims to teach how to read the Qur’an to TPA children in Telogo Rejo Village through the application of tajweed science. With a fun learning method, it is hoped that children can more easily understand and practice tajweed rules correctly, so that it will be easy to read the Qur’an properly.

The lessons used are lectures, demonstrations, and reading exercises. The results showed a good improvement in children’s ability to read the Quran after participating in this study. This shows that good and interesting tajweed learning can improve the way children read the Quran.

Pengabdian masyarakat ini mempunyai tujuan untuk mengajarkan bagaimana teknik membaca Al-Qur’an pada anak-anak TPA di Desa Telogo Rejo melalui penerapan ilmu tajwid.

Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan, diharapkan anak-anak dapat lebih mudah memahami dan mempraktikkan kaidah tajwid dengan benar, sehingga akan mudah membaca Al-Qur’an dengan baik. Pembelajaran yang digunakan yaitu ceramah, demonstrasi, dan latihan membaca.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang bagus pada kemampuan membaca Al-Quran anak-anak setelah mengikuti pembelajaran ini. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran tajwid yang baik dan menarik dapat memperbaiki cara membaca Al-Quran pada anak-anak.

Memberikan pengarahan kepada anak-anak TPA untuk membuat kelompok belajar.

PENDAHULUAN

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah Swt melalui malaikat Jibril a.s kepada Nabi Muhammad, yang berfungsi sebagai pegangan hidup yang harus dibaca, dipahami, dan diterapkan.

Dengan membaca dan mengikuti petunjuk Al-Quran, seseorang akan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat (Muhammad, 2019). Membaca dan memahami Al-Quran sangat penting bagi seorang Muslim, karena aktivitas ini mencerminkan kecintaan mereka terhadap kitab suci tersebut (Muhsin, 2017).

Selain membaca, penting juga untuk memahami bagaimana cara melafalkan Al-Quran yang baik, panjang pendek bacaan, dan tajwid, guna memastikan bahwa makna ayat-ayat Al-Quran tetap akurat (Mahalli et al., 2021).

Keterampilan untuk membaca Al-Quran merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki sejak masa kanak-kanak, sebagai bagian dari pembentukan karakter dan kecintaan terhadap Al-Quran.

Nabi Muhammad memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan Al-Quran dengan tujuan agar mereka mendapatkan ajaran aqidah sejak awal, mencintai Al-Quran, dan berakhlak sesuai dengan ajaran kitab tersebut (Tazkiyah Basa’ad, 2016).

Hidayat (dalam Azhar et al., 2021) menambahkan bahwa pembelajaran Al-Qur’an sejak dini memberikan dampak yang baik berupa kecintaan terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Quran.

Untuk menerapkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan, kita membutuhkan pemahaman yang mendalam melalui pembelajaran Al-Quran yang berkualitas. Pembelajaran Al-Quran tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga menjadi fondasi bagi keluarga, masyarakat, bahkan bangsa.

Potensi suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh bagaimana kualitas pendidikan yang mereka terima, termasuk pendidikan agama seperti Al-Qur’an. Institusi pendidikan Islam berperan sentral dalam membentuk karakter dan pengetahuan individu, menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini.

Pengamatan awal saat pertamakali mengajar di TPA Desa Telogo Rejo, Kecamatan Rawajitu Utara menunjukkan bahwa ada beberapa anak yang belum memahami ilmu tajwid secara maksimal. Hal ini dapat menghambat proses mempelajari Al-Quran dan berpotensi menimbulkan kesalahan dalam membaca Al-Quran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, pengabdian ini bermaksud untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan ilmu tajwid pada anak-anak TPA di Desa Telogo Rejo. Dengan demikian, diharapkan akan meningkatkan kualitas pembelajaran Al-Quran dan menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap Al-Quran.

METODE

Penelitian di desa ini akan mempergunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bermaksud untuk menyampaikan mengenai bagaimana pengamalan tajwid dalam pembelajaran Al-Quran pada anak-anak TPA di Desa Telogo Rejo.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Peneliti berupaya untuk memahami secara mendalam bagaimana proses pengajaran tajwid dilakukan dan bagaimana pemahaman anak-anak terhadap tajwid berkembang selama proses pembelajaran.

Pendekatan deskriptif kualitatif dipilih dalam penelitian ini karena sifatnya yang mendalam dan mampu memberikan detail tentang proses pembelajaran ilmu tajwid pada anak-anak. Pendekatan ini sangat cocok digunakan dalam konteks penelitian pendidikan agama.

Memberikan materi tentang bacaan Al-Qur’an dan Ilmu Tajwid kepada anak-anak TPA Telogo Rejo.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada anak anak TPA desa telogo rejo, kecamatan rawajitu utara dan dilaksanakan di hari Selasa dan Kamis, tanggal 12 Juli-21 Agustus, selama 40 hari, dari pukul 15.30 hingga 17.30 WIB, dengan melibatkan tim yang terdiri dari 8 orang. Saat kegiatan, tim membagi anak-anak TPA menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pembelajaran.

Pada sesi berikutnya, kami menyajikan materi tentang tajwid dengan pendekatan yang sederhana dan menyenangkan bagi anak-anak. Materi yang disampaikan meliputi berbagai jenis hukum nun sukun dan tanwin. Untuk memudahkan pemahaman dan hafalan, kami menerapkan metode Thoriqoty.

Hasilnya, anak-anak menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam melafalkan bacaan tajwid, terutama dalam menerapkan hukum nun sukun dan tanwin.

Pada tahap berikutnya, Kami mengajak anak-anak untuk mengamati cara kami membaca Al-Qur’an. Dengan sengaja, kami berhenti pada bagian yang menunjukkan penerapan suatu aturan tajwid. Lalu, kami bertanya kepada anak-anak, “Aturan tajwid apa yang kalian lihat tadi?”.

Melalui demonstrasi ini kami memberikan waktu kepada anak-anak untuk mengidentifikasi secara langsung penerapan aturan tajwid. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak dapat lebih memahami dan mengingat aturan tajwid tersebut.

Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada pemahaman dasar ilmu tajwid pada anak-anak TPA. Pemahaman mereka dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar mengalami peningkatan yang signifikan.

Pengetahuan mengenai tajwid yang telah diperoleh peserta didik ini akan menjadi fondasi untuk pengembangan keterampilan membaca Al-Quran mereka di masa mendatang.

Mahasiswa KKN dari universitas Islam negeri Raden intan Lampung telah berperan aktif dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Desa Telogorejo melalui pengajaran materi tajwid di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) desa tersebut.

Dengan semangat pengabdian, kami memberikan bimbingan tentang kaidah-kaidah tajwid yang merupakan bagian penting dalam pembacaan Al-Qur’an.

Melalui metode yang interaktif dan mudah dipahami, mahasiswa KKN membantu santri di TPA untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan lebih baik dan benar sesuai dengan aturan tajwid.

Kehadiran mahasiswa KKN diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi anak-anak dan generasi muda di Desa Telogorejo dalam memperdalam ilmu agama serta menjaga tradisi membaca Al-Qur’an dengan tepat.

KESIMPULAN

Berdasarkan evaluasi terhadap pelaksanaan pengabdian masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemahaman anak-anak di TPA Desa Telogo Rejo mengenai hukum bacaan Nun sukun dan Tanwin telah menunjukkan peningkatan.

Hal ini terlihat dari upaya mereka dalam menerapkan hukum bacaan tersebut. Akan tetapi, masih diperlukan pembiasaan yang lebih intensif agar anak-anak mampu mengidentifikasi hukum bacaan ikhfa’, idgham, idzhar, dan iqlab.

Sementara itu, pada tingkat Iqra, sebagian besar anak telah mampu memahami makharijul huruf dan pendek Panjang bacaan, yang merupakan fondasi penting dalam mengamalkan dan membaca Al-Quran.

DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, E. (2017). Penerapan Ilmu Tajwid Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Untuk Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Siswakelas Atas Sd Muhammadiyah 14 Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Muhammad, D. H. (2019). Upaya Peningkatan Baca Tulis Al-Quran Melalui Metode Qiroati. JIE (Journal of Islamic Education), 3(2).

Muhsin, A. (2017). Peran Guru dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an di TPQ Miftahul Ulum Nglele Sumobito. Al-Murabbi, 2(2), 275–290.

Risa, A. (2021). Penerapan Metode Tahsin dan Tajwid Dalam Meningkatkan Bacaan Al-Quran di Madrasah Al-Qadr Pangalengan. Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Vol: I No: 50.

Tazkiyah Basa’ad. (2016). Membudayakan Pendidikan Al-Qur’an. Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, VI(02), 594–599.

Usmani, R. (2021). Pembelajaran Ilmu Tajwid Dalam Meningkatkan Kualitas Bacaan Al- Qur’an penelitian secara seksama agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. 11(2), 100– 123.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82