BerandaDaerahWisata Mangrove Batu Gajah, Saksi Bisu Kecintaan Cen Sui Lan terhadap Natuna

Wisata Mangrove Batu Gajah, Saksi Bisu Kecintaan Cen Sui Lan terhadap Natuna

Tampak seorang pengunjung sedang menikmati pemandangan alam, di objek wisata hutan mangrove Sambok Bestari Desa Batu Gajah, hasil bantuan dana aspirasi Anggota Komisi V DPR RI Dapil Kepri, Cen Sui Lan alias Aisyah. (Foto : Erwin Prasetio)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Desa Batu Gajah, yang terletak di Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menjadi salah satu Desa yang mendapatkan tuah (keberuntungan), dari seorang Cen Sui Lan.

Betapa tidak, Desa yang berbatasan dengan Kecamatan Bunguran Selatan itu, bertubi-tubi mendapatkan bantuan dana aspirasi dari Cen Sui Lan, yang merupakan anggota Komisi V DPR RI dari Dapil Kepri.

Pembangunan objek wisata Sambok Bestari di Dusun Sebala, adalah salah satu saksi bisu, bukti kecintaan Cen Sui Lan terhadap daerah Kabupaten Natuna, khususnya terhadap masyarakat yang ada di Desa Batu Gajah.

Cen Sui Lan alias Aisyah, saat memotong pita peresmian pembangunan objek wisata alam hutan mangrove Sambok Bestari di Desa Batu Gajah, hasil dari dana aspirasinya.

Melalui dana aspirasinya, Cen Sui Lan mempersembahkan maha karya untuk membangun fasilitas pendukung di hutan mangrove (bakau) Desa Batu Gajah, agar terlihat cantik dan menarik. Hasilnya, kini Desa yang lahir dari pemekaran Desa Sungai Ulu itu, memiliki objek wisata alam yang tak kalah eksotisnya, dengan wisata alam lainnya yang ada di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah.

Tak tanggung-tanggung, politisi Partai Golkar itu, menggelontorkan dana aspirasinya sebesar Rp 400 juta, untuk membantu Desa Batu Gajah mendapatkan sumber baru, pendongkrak Pendapatan Asli Desa (PADes). Pembangunan objek wisata hutan mangrove itu, mulai digarap sejak bulan Juni 2023 lalu.

Ketika peresmian, Cen Sui Lan mengungkapkan, jika wisata mangrove Sambok Bestari di Desa Batu Gajah, merupakan salah satu dari dua objek wisata, yang ia persembahkan untuk daerah dan masyarakat di Kabupaten Natuna.

Wakil rakyat etnis Tionghua yang telah ber Syahadat (masuk Agama Islam) pada tahun 2008 itu menuturkan, jika ia sangat mencintai rakyat Natuna. Hal itu ia buktikan, dengan seringnya ia berkunjung dan memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah berjuluk Mutiara Diujung Utara Indonesia tersebut.

Cen Sui Lan alias Aisyah, saat menyusuri pelantar kayu di objek wisata alam hutan mangrove Sambok Bestari di Desa Batu Gajah, Kabupaten Natuna.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Natuna merupakan salah satu Kabupaten yang cukup banyak mendapatkan bantuan dari dana aspirasi Saya, ini juga menjadi bukti kecintaan saya terhadap Natuna,” ungkap Cen Sui Lan, ketika meresmikan wisata mangrove Sambok Bestari di Desa Batu Gajah, pada Selasa (16/01/2024) lalu.

Perempuan Muslimah yang memiliki nama Islam Aisyah itu menambahkan, bahwa seluruh bantuan dan pembangunan infrastruktur yang ia alokasikan, adalah salah satu bentuk komitmen dirinya sebagai wakil rakyat, untuk membangun Kabupaten Natuna kearah kemajuan, yang tentunya akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

“Tahun ini kita belum bisa melanjutkan pembangunan wisata ini, karena kemarin Pak Kades mengusulkan pembangunan pelabuhan tambatan perahu bagi nelayan. Namun InsyaAllah tahun depan, pembangunan wisata ini akan kita lanjutkan lagi,” janji Buk Cen (sapaan akrabnya).

Dari pantauan media ini dilapangan, objek wisata alam mangrove Sambok Bestari, telah melahirkan sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) baru, dengan menyediakan berbagai makanan khas Natuna, serta olahan hasil laut, yang dapat di nikmati oleh para pengunjung.

Cen Sui Lan alias Aisyah, terlihat puas menyaksikan dana aspirasinya berhasil terserap dengan baik, dan bermanfaat bagi masyarakat Natuna.

Selain itu, Pemerintah Desa Batu Gajah sendiri, juga mendapatkan cuan dari hasil retribusi pengolahan parkir kendaraan milik para pengunjung. Tentunya ini akan menambah pundi-pundi PADes Batu Gajah, yang nantinya dapat digunakan untuk membangun di lingkungan Desanya.

Artinya, selain terbangunnya infrastruktur di sektor pengembangan pariwisata, adanya objek wisata mangrove, juga akan berdampak pada meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Desa Batu Gajah.

Dari data yang berhasil dihimpun oleh media ini, pembangunan objek wisata mangrove Sambok Bestari, bukan lah satu-satunya persembahan Cen Sui Lan untuk Desa Batu Gajah. Ternyata ditahun ini, ia juga akan membangun tambatan perahu nelayan dari program Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) senilai Rp 500 juta, serta bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi masyarakat kurang mampu di Desa Batu Gajah, secara beruntun selama 2 tahun.

Dari seluruh bantuan yang di kucurkan Cen Sui Lan melalui dana aspirasinya ke Desa Batu Gajah, tentu nilainya mencapai angka miliaran rupiah.

Laporan : Erwin Prasetio

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82