Bupati Natuna, Wan Siswandi, saat menyampaikan kata sambutan dalam kegiatan program Cinta Muallaf yang digelar oleh Baznas Kepri di gedung Sri Serindit, Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, pada Rabu (25/10/2023) pagi. (Foto : Erwin)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Sebagai umat Islam, kita di perintahkan untuk melaksanakan ibadah wajib, dan di anjurkan untuk melakukan ibadah sunnah.
Umat muslim di seluruh dunia, diperintahkan untuk mengamalkan 5 rukun Islam. Salah satunya adalah zakat, yang merupakan rukun Islam keempat, setelah mengucap dua kalimat syahadat, sholat, puasa. Kemudian pergi Haji bagi yang mampu.
Demikian di sampaikan oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi, saat membuka kegiatan Program Cinta Muallaf, yang dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), di gedung Sri Serindit, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, pada Rabu (24/10/2023) pagi.
Menurut Bupati Wan Siswandi, sebagai salah satu ibadah wajib, membayar zakat merupakan salah satu ibadah yang tidak boleh ditinggalkan. Zakat sendiri menjadi salah satu penyempurna bagi ibadah-ibadah wajib lainnya.
“Zakat itu masuk dalam lima rukun Islam, artinya zakat itu ibadah yang wajib di lakukan. Kalau kita tinggalkan, hukumnya haram,” tegas Wan Siswandi.
Para tamu undangan dan peserta kegiatan yang hadir.
“Kalau kita ada duit, punya penghasilan, tolong bayarkan zakatnya,” pinta Wan Siswandi, menambahkan.
Orang nomor satu di daerah ujung utara NKRI itu menyebutkan, terkadang kita semua tidak menyadari akan pentingnya mengeluarkan zakat penghasilan. Bahkan, hal itu sering diabaikan hingga berlarut-larut.
“Terkadang kita sering bertanya, kenapa kita diberi sakit, kenapa anak kita nakal. Mungkin bisa jadi salah satu penyebabnya, karena kita sering lupa mengeluarkan zakat,” tutur Wan Siswandi.
Bupati menghimbau kepada seluruh pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, untuk mengeluarkan zakat penghasilan mereka.
Selain itu, sambung dia, sejak ia dilantik sebagai Bupati Natuna, ia langsung memberikan instruksi kepada seluruh ASN, untuk dapat bersedekah beras satu kilogram per orang perbulan.
Beras tersebut nantinya akan disalurkan kepada masyarakat Natuna, yang di anggap layak untuk mendapatkan bantuan.
“Tapi itu hanya sebatas infak, bukan zakat. Infak itu boleh kita lakukan, boleh tidak. Kalau zakat itu wajib hukumnya,” terang mantan Sekda Natuna tersebut.
Bupati Natuna, Wan Siswandi, saat menyerahkan bantuan kepada Muallaf secara simbolis.
Pria kelahiran Desa Sungai Ulu itu juga menghimbau, agar kita dapat mewakafkan sebagian harta kita untuk kedua orang tua kita, sebagai bekal mereka di akhirat.
“Terkadang kita di dunia ini berusaha untuk membangun rumah besar, membeli mobil mewah, tapi lupa untuk menyiapkan tempat di akhirat. Padahal di akhirat nanti kita juga butuh rumah, butuh kendaraan. Cara nyiapkannya gimana ?, yaitu dengan kita infak atau wakafkan sebagian harta kita,” pesan Wan Siswandi.
Sementara itu Ketua Baznas Kepri, dr. Fauzi, menjelaskan, bahwa kegiatan program Cinta Muallaf ini, telah di launching oleh Baznas Kepri di 7 Kabupaten Kota se-Kepri.
“Muallaf itu harus kita rangkul, karena kita memiliki satu tujuan dan pandangan yang sama. Sehingga hidup kita bisa menjadi suri tauladan. Muallaf itu jadi cerminan sebagai insan pilihan yang dibuka hatinya oleh Allah SWT,” tutur Fauzi, mengawali sambutannya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, karena telah mendukung setiap program yang dilaksanakan oleh Baznas Kepri.
“Bahkan dari kegiatan yang kami lakukan sebelumnya, hanya Bupati Natuna yang hadir langsung di acara ini. Selebihnya hanya di hadiri oleh Sekda atau Asistennya. Namun di Natuna Bupatinya langsung yang hadir,” sanjung Fauzi.
Dalam kegiatan tersebut, Baznas Kepri juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada para Muallaf yang ada di Natuna. Diantaranya penyaluran zakat bagi muallaf, bantuan pengembangan usaha dan bantuan konsumtif. (Erwin)
Editor : Imam Agus